Obat Tumor/Kanker

Apa Penyebab Kanker?

Sewaktu Dave duduk di depan komputer mengerjakan bab ini, tigapuluh buku yang ditulis oleh berbagai dokter dan peneliti tergeletak berserakan di atas meja belajar saya. Di bawahnya, terkumpul dalam map-map dokumen yang mengisi sebuah kotak kardus besar, ada artikel-artikel dan kliping-kliping dari para pakar lainnya. Jika anda bertanya buat apa menyusun suatu daftar berisikan hal-hal yang berhubungan dengan penyebab kanker, anda akan mendapati hal seperti ini:

Terkandung pada ...

# Bahan-bahan kimia dari saluran gas buang kendaraan bermotor.

# Bahan-bahan kimia dari asap rokok orang lain.

# Bahan-bahan kimia dari polusi udara di perindustrian.

# Bahan-bahan kimia yang ditransfer ke embrio dari diet orang tua.

# Radiasi sinar-X.

# Radiasi akibat sinar matahari secara berlebihan.

# Kebocoran radiasi dari pembangkit tenaga nuklir.

# Emisi alami gas radon dari tanah.

# Radiasi elektromagnetik dari kawat-kawat bertegangan tinggi.

# Bakteri parasit, menyerupai virus, yang dikenal sebagai Progenitor Cryptocides.
Mengkonsumsi ...

# Banyak lemak dan protein dari daging dan hasil-hasil susu.

# Pestisida yang membuat jenuh rantai makanan kita.

# Pengawet-pengawet yang dipakai untuk memperpanjang usia makanan.

# Obat-obatan.

# Kafein dalam jumlah besar.

# Bahan-bahan beracun di dalam air minum.

# Hasil-hasil tembakau.

# Alkohol yang berlebihan.

# Hormon estrogen.

# Sejumlah besar makanan-makanan 'jadi' atau makanan olahan.
Gaya hidup yang banyak ...

# Stres kronis.

# Konflik yang tak terselesaikan.
Meskipun tidak melelahkan, daftar ini membawa sebuah pesan yang jelas yang tidak boleh kita lewatkan. Kebenarannya diketahui, sebagian besar kanker adalah hasil -- sampingan dari gaya hidup era modern kita; akibat dari pilihan-pilihan yang kita buat, secara individu ataupun bersama-sama, yang membawa akibat signifikan pada kesehatan. Dr. Ernest H. Rosenbaum, M.D., kepala bagian onkologi (penelitian dan pengobatan tumor) di Rumah Sakit dan Pusat Medis Perancis di San Francisco, menulis, "Tampak berlimpahan yang kita terima -- kehidupan 'baik' kita -- merupakan kontributor utama terhadap tingginya angka kematian akibat kanker, seperti juga dengan penyakit jantung, stroke, emfisema, dan kegemukan."

Bukalah sebuah buku atau bacalah teks apapun mengenai kanker, maka anda tidak akan mendapati kesimpulan lainnya. Misteri terbesar penyakit manusia modern, pembunuh nomor dua yang sedang bergerak cepat menuju nomor satu, merupakan sebagian besar mimpi buruh yang kita bawa. Kita, berpengaruh, meracuni diri kita sendiri sampai mati.

Sebenarnya, beberapa dari kita yang saat ini menderita penyakit kanker, ada risiko-risiko kanker dalam kehidupan yang sedikit atau tidak kita kendalikan. Mungkin, seperti saya, anda berasal dari keluarga dengan riwayat predisposisi genetik yang bergerak ke arah penyakit ini. Meskipun demikian, nasib anda tidaklah demikian. Menghindari faktor-faktor risiko lainnya merupakan tindakan yang bijaksana. Seperti yang diteliti para ilmuwan dan peneliti dalam Prevention Magazine Health Book, "80-90% dari semua kanker diakibatkan oleh hal-hal yang kita lakukan terhadap diri kita sendiri."

Patrick Quilin M.D., setuju, menunjuk pada diet sebagai penyebab utama:

Perkiraan baru mengatakan bahwa angka 90 persen dari semua kanker disebabkan oleh lingkungan dan dapat dicegah. Faktor-faktor lingkungan meliputi makanan, polutan, sinar matahari, tembakau, dan lain-lain. Dari faktor-faktor lingkungan ini, yang terpenting mungkin adalah nutrisi (diet). Sebuah perkiraan konservatif menyatakan bahwa 30-60 persen dari semua kanker payudara dan kolon lebih 500 persen daripada bagian dunia lainnya, dan sebagian besar kenyataan yang meragukan ini disebabkan oleh nutrisi yang buruk.
Kanker bukanlah, seperti yang beberapa orang pikir, "kilatan nasib, yang menyerang secara acak tanpa obat atau tanpa sebab." Ada hubungan sebab-dan-akibat antara lingkungan yang kita ciptakan -- gaya hidup dan diet yang kita pilih -- dan masalah kesehatan yang kita alami sebagai suatu negara. Apabila tiba saatnya untuk mengidentifikasi penyebab utama kanker, kita menemukan si musuh itu dan musuh itu adalah kita!

Saya tidak mengatakan semua ini adalah upaya untuk membuat anda merasa bersalah atau tertekan, bahwa sepertinya anda telah gagal dalam hidup ini. Anda harus ingat bahwa saya berada di perahu yang sama dengan anda, "saudara sepupu kanker" yang menghadapi konsekuensi-konsekuensi kesehatan dari pilihan yang saya lakukan sendiri. Datang dari keluarga dengan riwayat kanker payudara, saya waspada terhadap risiko tinggi. Memandang hal itu, saya menyusui bayi, menghindari kopi dan alkohol, dan mengerjakan semua yang saya ketahui untuk dilakukan pada saat itu. Apa yang tidak saya ketahui, bagaimana pun juga, adalah hubungan antara kanker dan diet khas Amerika. Sayang sekali kanker tidak menunggu korbannya untuk mendapat edukasi. Dalam kebodohan, saya telah membuka pintu baginya untuk berkembang dalam tubuh. Berkubang dalam kesalahan tidak memberi kita kebaikan apa-apa, demikian juga dengan mempertahankan kebodohan yang naif bahwa kita tidak memainkan peran dalam membawa kanker itu ke dalam diri kita. Saya ingat ketika diyakinkan oleh dokter-dokter bahwa saya tidaklain merupakan refleksi dari sesuatu yang telah saya lakukan. Menurut mereka, degenerasi tubuh saya menjadi penyakit tidak lebih dari kemunculan sesaat tanpa ritme atau alasan -- "nasib," sebut mereka. Namun, dalam upaya mereka untuk membuat saya merasa lebih baik dengan mencari cara untuk menghindarkan saya dari tanggung jawab itu mereka melakukan kepada saya perbuatan yang sangat merugikan. Sebab ketika saya percaya bahwa timbulnya kanker adalah sesuatu yang tidak dapat saya kontrol atau pertanggungjawabkan, saya juga yakin bahwa tidak ada yang dapat saya lakukan untuk menolong tubuh agar sembuh. Tidak ada yang saya lakukan selain dari mengarahkan diri untuk pembedahan, radiasi, dan kemoterapi, -- "tiga besar" dari terapi medis modern melawan penyakit kanker. Andaikan saya dibawa ke dalam filosofi kanker "bukan-kesalahan," saya sudah merangkak lagi ke atas ranjang dan menunggu kematian datang, setelah akhirnya diberitahu bahwa "tiga besar" tidak lagi dapat menolong saya.

***
POKOK PERTIMBANGAN

Kanker adalah penyakit dari peradaban. Ia adalah hasil
akhir dari hidup yang menghancurkan kesehatan
dan kebiasaan makan, yang mengakibatkan
ketidakseimbangan biokimia dan fisik
serta iritasi kimia pada jaringan.
--Paavo Airola, Ph.D.,
How to Get Well

Tuhan telah membuat suatu alam moral
dan hukum materi; jika kita melanggar hukum,
kita membuat diri kita melanggar hukum. Kita akan
menuai konsekuensinya di dalam diri kita.
--Richard O. Brenan, M.D.,
Coronary? Cancer? God's Answer: Prevent It!

Sebuah Kegagalan Sistem

Akankah mengejutkan jika anda tahu bahwa setiap orang memiliki sejumlah sel kanker di dalam tubuhnya? Hanya masuk akal, bagi orang-orang yang secara teratur terpapar pada serangan negatif dari lingkungan fisik sekitarnya, di samping stres kehidupan era-modern dan proses-proses degeneratif oleh diet khas Amerika. Untung saja, Pencipta kita telah memberi kita suatu sistem pertahanan
Strategi Pengobatan Apa Yang Masuk Akal?

Sekarang anda lihat bahwa ada efek domino di dalam tubuh -- yang satu mengarah ke yang lain -- mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan sel-sel kanker. Diet makanan matang atau makanan olahan khas Amerika, rendah serat dan tinggi lemak, dapat menyebabkan bendungan pada usus besar dan/atau disfungsi hati, yang dapat menimbulkan kanker. Jelas bahwa kanker merupakan masalah "sistemik," berakibat malfungsi di dalam beberapa sistem individu dalam sistem tubuh terintegrasi yang dirancang untuk bekerja sama guna melindungi kita dan menjaga kita tetap sehat.

Dengan mempertimbangkan hal ini, jenis pengobatan yang paling masuk akal (paling tidak bagi pikiran si penderita) pada akhirnya harus bekerja mengembalikan dan membangun kembali sistem-sistem di dalam tubuh yang mengalami malfungsi yang menyebabkan kanker yang tumbuh dan menyebar di tempat pertama. Saya tidak sendirian dengan pendapat saya ini.

Sebelumnya telah saya sebut Dr. Max Gerson, perintis di bidang terapi metabolik (nutrisional) terhadap kanker. Dr. Albert Schweiser yang terkenal di dunia pernah berkata, "Saya melihat Gerson seorang dari yang paling jenius dalam sejarah medis." Berkenaan dengan pengobatan kanker, Dr. Gerson menulis dalam A Cancer Therapy, "Seharusnya diterapkan pengobatan yang akan memenuhi seluruh pekerjaan dalam setiap respek, merawat fungsi-fungsi seluruh tubuh di kesemua bagian yang berbeda-beda, sehingga mengembalikan keharmonisan semua sistem biologi."

Dengan kata lain, pengobatan yang ditujukan hanya untuk membunuh sel-sel kanker atau membuang tumor-tumor yang ada mengancam gejala-gejala sistem tubuh untuk terus mengalami kerusakan (memburuk dengan pengobatan), menyebabkan lebih banyak kanker berpotensi untuk muncul di beberapa tempat di kemudian hari. Dr. Patrick Quillin meneliti, "Banyak orang yang secara medis kankernya benar-benar sudah berhenti sering mengalami timbul kanker baru di belakangan hari." Sebuah laporan dalam Cancer and Diet yang diterbitkan oleh East West Foundation menunjukkan bahwa dalam sebuah "Penelitian di Inggris terhadap wanita di bawah usia 30 yang fokus mikroskopik kanker payudaranya telah dihilangkan, dijumpai bahwa 25 tahun kemudian 80% meninggal karena penyakit mereka semula, beserta kenyataan lain bahwa tumor -- asal mereka telah mengecil dan telah hilang semuanya!"

Adalah kenyataan bahwa 75 persen dari orang-orang yang selama ini telah memanggil saya sejak kami meluncurkan organisasi HealthQuarters adalah orang-orang yang kankernya telah sembuh. Dipikirnya mereka sudah menaklukkan penyakitnya melalui pembedahan, radiasi, dan/atau kemoterapi, sekarang mereka dibingungkan dan kecewa oleh kenyataan bahwa kanker itu tidak hanya kembali, melainkan berkembang ke area baru di tubuh mereka.

Pembedahan, radiasi, dan kemoterapi -- meskipun dipertimbangkan sebagai prosedur standar bagi pengobatan kanker era-modern tidak berhasil mengembalikan fungsi dan organ-organ protektif tubuh itu sendiri dalam mencegah kembalinya kanker. Mereka mungkin bekerja menahan pertumbuhan kanker asal, atau bahkan membuatnya mengalami remisi, namun mereka tidak melakukan apa-apa untuk mengobati penyebab-penyebab sistemiknya. Dari ketiganya ini, tidak ada satu pun yang bekerja membersihkan usus besar dan mendetoksifikasi hati. Radiasi dan kemoterapi sebenarnya menambah masalah kelebihan racun. Radiasi dan pembedahan dikenal sangat memperlemah sistem ini; kemoterapi sangat merusakkan sistem kekebalan.

Sebagaimana yang dikatakan pengarang The Conquest of Cancer, "Obat-obat dan bahan-bahan kimia yang masuk ke dalam sistem anda begitu toksik, begitu mematikan bagi sel-sel dan jaringan, sehingga waktu mereka sedang melakukan pekerjaan yang baik melawan sel-sel tumor, di saat yang bersamaan mereka juga sangat memperlemah sistem kekebalan anda." Harold Harper, M.D., meneliti bahwa "penggunaan radiasi atau racun (kemoterapi) dalam upaya menghantam sel-sel ganas sebenarnya sama dengan menyalakan obor di atas sebuah kutil.

Bila dikombinasikan, terapi-terapi ini dapat menyebabkan sistem kekebalan benar-benar lumpuh. Itu terjadi pada saya. Tidak lama setelah maastektomi saya dan ditempatkan pada program kemoterapi, saya diberi dua minggu dosis radiasi yang ditujukan untuk menghancurkan tiga dari tumor-tumor yang telah berkembang di dekat tulang punggung saya. Akibatnya, saya terbaring telentang di atas punggung saya di sebuah rumah sakit lokal dengan kasus pneumonia berat yang membuat saya setengah mati.

Tumor saya bukanlah kasus satu-satunya. Seperti yang Dr. Livingston Wheeler tulis, "Seringkali sistem kekebalan pasien-pasien iradiasi (terapi radiasi) dan kemoterapi mengalami kehancuran sehingga mereka terkena penyakit infeksi, misalnya pnemonia, yang bisa mematikan mereka sebelum kanker punya kesempatan untuk membunuh mereka."

Meski demikian, dalam pertahanan "ketiga besar," mereka tampaknya memainkan peran penting dalam gambaran total terapi kanker. Dalam kasus pembedahan, ada waktu di mana tumor itu besar dan/atau bertumbuh dengan cepat. Pemotongan tumor dari tubuh mungkin adalah "langkah pertama" yang paling baik dalam strategi yang menyeluruh guna mendapat keuntungan terhadap penyakit ini. Dr. Wheeler meneliti bahwa "jika anda memiliki tumor dari jutaan sel kanker yang sedang bermultiplikasi sangat cepat, anda banyak meminta sistem kekebalan untuk 'mengejar' sesudah kanker membinasakan sejumlah besar sel-sel anda sendiri selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun." Dengan kata lain, pembedahan dapat membangunkan sistem pertahanan anda sendiri, suatu kesempatan berperang. Pembedahan dapat membantu "mengurangi kematian."

Juga diakui bahwa kemungkinan ada contoh-contoh di mana radiasi atau kemoterapi dalam jangka waktu terbatas dapat berfungsi sebagai "langkah pertama" dalam suatu rencana peperangan yang menyeluruh terhadap kanker. Dr. Kurt W. Donsbach mencatat, "Tentu saja ada tempat untuk pembedahan atau radiasi secara hati-hati dan selektif, dan pada saatnya dan dalam bentuk-bentuk tertentu dari kanker yang sangat ganas dan fulminan (berkembang sangat cepat), digunakan kemoterapi dengan sangat hati-hati."

"Sekarang ini, tentang semua yang kita lihat di sini," yang saya dengan dari perawat onkologis saya. "Pada saat kebanyakan orang menyadari mereka menderita kanker, penyakit itu sudah berkembang cukup cepat."

Melihat pengalaman dunia terapi kanker dari sisi penderita, mereka berpendapat bahwa "ketiga besar" adalah prosedur radikal yang digunakan dalam situasi kritis -- tidak seperti seekor hewan yang menggigit putus kakinya agar terlepas dari sebuah jebakan. Prosedur-prosedur itu bersifat invasif, destruktif, dan berpotensi mengancam nyawa -- namun ada waktunya kapan taktik yang sedemikian drastis ini perlu dilakukan guna mendapat keuntungan terhadap musuh yang agresif. Dalam situasi saya sendiri, saya tidak meragukan bahwa jika saya tidak menerima pembedahan, radiasi, dan kemoterapi yang agresif sejak dini, saya mungkin tidak akan berada di sini sekarang.

Di saat yang sama, saya juga percaya bahwa jika pada akhirnya saya tidak berpaling ke proses detoksifikasi dan pembangunan kembali -- dikenal juga sebagai terapi nutrisional -- saya mungkin sudah mati. Seperti yang Dr. Donsbach ungkapkan, "Tidak satupun dari prosedur ini (pembedahan, radiasi, kemoterapi) yang efektif dalam mengembalikan kesehatan, mereka hanya bersifat supresif dan pada waktunya akan menurunkan sistem kekebalan alami dari tubuh."

Tampaknya jelas bahwa jika seorang pejuang kanker ingin menemukan harapan dengan menaklukkan kanker pada akhirnya dan memenangkan kembali kesehatannya, maka perlu dilakukan proses sangat agresif untuk merevisi degenerasi tubuh yang kronis akibat kanker. Semuanya bertujuan untuk mengubah struktur kimia racun tubuh melalui proses metabolik dari detoksifikasi dan diet -- makin cepat makin baik.

"Saya merasa lebih dari yakin," tulis Dr. Gerson sebelum kematiannya, "bahwa ilmu biokimia dan metabolik akan berkemenangan dalam menyembuhkan penyakit-penyakit degeneratif termasuk kanker, jika seluruh tubuh atau seluruh metabolisme yang akan diserang dan bukan gejala-gejala."

Tiga bab berikutnya menerangkan detil dari pendekatan nutrisional metabolik yang saya jalani untuk meregenerasi kegagalan sistem tubuh saya. Proses ini merujuk pada berbagai karya tulis dan konteks seperti terapi nutrisional, terapi diet, terapi metabolik, higiene alami, atau pengobatan orthomolekuler. Tidak perduli apa kata anda, maksud dasarnya sama -- mengembalikan kemampuan diri sendiri yang diberikan Tuhan untuk menangkis penyakit degeneratif dan menyembuhkannya sendiri.

Lihatlah apa yang terjadi pada saya. Mungkin anda akan menemukan metode-metode yang akan berhasil pada anda. Walaupun tidak ada orang yang dapat menawarkan garansi, namun selalu ada kemungkinan.

***
POKOK PERTIMBANGAN

Apa jadinya bila kanker adalah suatu penyakit sistemik, kronis,
metabolik yang mana benjolan dan pembengkakan hanya
merupakan gejala-gejala? Bukankah ini berarti jutaan dolar
telah disia-siakan dan dasar pendapat bahwa penelitian dan
pengobatan kanker itu beralasan adalah salah? Tentu saja hal itu
akan, dan dalam dekade mendatang generasi masa depan yang
kebingungan akan melihat ke belakang dalam keheranan tentang
pengobatan yang dilakukan terhadap kanker menggunakan
mesin kobalt, pisau bedah, dan pemakaian racun ke dalam
sistem dan bertanya-tanya bahwa kebrutalan
seperti itu sungguh-sungguh terjadi.
-- Harold W. Harper, M.D., dan Michael L. Culbert,
How You Can Beat the Kuller Diseases

Seseorang hanya dapat berharap dan berdoa agar semakin banyak
dokter yang akan melihat kebijaksanaan di belakang pembedahan,
kemoterapi, dan radiasi sampai pada kebijaksanaan jaman-jaman
dan pendekatan nutrisional untuk mereversi gangguan seluler
yang telah menginvasi tubuh penderita kanker ...
Kanker berasal dari sel-sel yang teracuni.
-- Richard O. Brennan, M.D.,
Coronary? Cancer? God's Answer: Prevent It!

Tentu saja, makanan sebagai obat biasanya
mempengaruhi tubuh dengan amat sangat lambat
daripada obat-obatan modern. Namun pada akhirnya
cara ini bisa jadi lebih aman dan lebih menyeluruh;
ia bekerja dengan cara membuang penyebab
penyakit, sedangkan sebagian besar
obat-obatan hanya mengurangi
gejala-gejala luar saja.
-- Ann Wigmore,
Hippocrates Diet



Jamu Tumor/Kanker
Lemah jantung
Spesifikasi Produk
Bentuk : Serbuk
Netto : 1 ons
Harga : Rp. 100.000,- (termasuk ongkos kirim)
Aturan Minum : Diseduh dengan air hangat setengah gelas
Untuk pemesanan Via Telp ke Telp atau SMS : 0341 2101763 - 08885508949
atau
Email : tokojamu@gmail.com

Pembayaran Transfer BCA di rek. 385.0324.912

0 komentar:

Posting Komentar